“Rencananya kita mau bikin cloud sendiri…nantinya server ini bisa dipake startup-startup lokal yang nggak mau pusing ngurusin backend ITnya,” terang Andrew Darwis, Chief Technology Officer Kaskus kepada PCplus, di kantornya, kemarin. Wah, apa tuh cloud? Istilah satu ini seringkali di terjemahkan juga sebagai komputasi awan.
Cloud computing sendiri adalah kegiatan komputasi yang tidak terikat lokasi. Lokasi disini maksudnya, server sebagai sumber daya untuk melakukan komputasi dan storage untuk menyimpan data hasil komputasi yang sudah kamu lakukan bisa disimpan dimana saja. Tidak terikat satu perangkat tertentu. Sehingga, kamu bisa mengaksesnya dari perangkat manapun, baik PC, smartphone, dan lainnya. Besar kebutuhan komputasi dan penyimpannya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya, saat kamu mendaftar ke layanan email, biasanya kamu bisa memilih berapa besar storage email yang akan kamu buat. Semakin besar storage email yang kamu pilih, konsekuensinya kamu mesti membayar lebih. Cloud computing ini memang umum kita temui sebagai layanan melalui internet. Selain email,layanan penyimpan file semacam 4shared dan dropbox, juga menerapkan sistem serupa. Begitupula dengan layanan penyedia blog, seperti wordpress ataupun blogger.
Dalam cloud computing, pengguna biasanya tidak memiliki infrastruktur, seperti storage ataupun server. Jadi, sistemnya adalah sewa sesuai penggunaan. Pengguna bisa meningkatkan sumber daya yang digunakan ketika kebutuhan meningkat, dan menurunkannya sewaktu-waktu ketika tidak banyak kebutuhan.
Fleksibilitas seperti inilah yang ditawarkan sejumlah vendor TI kepada institusi besar, seperti perusahaan misalnya, yang sudah memiliki infrastruktur sendiri. Masalahnya selama ini terjadi ketidakefisienan di data center perusahaan. Ketika permintaan komputasi meningkat dan data center tidak mampu memenuhinya, perusahaan tentu mesti melakukan pembelian perangkat keras baru. Seringkali peningkatan komputasi ini hanya terjadi di waktu-waktu tertentu saja. Misalkan pada waktu Lebaran bagi perusahaan telekomunikasi, dimana trafik komunikasi meningkat drastis. Pada waktu akhir bulan bagi perusahaan finansial, dimana mereka mesti memasukkan laporan. Selebihnya, perangkat tersebut lebih banyak nganggurnya alias nggak optimal digunakan. Bahkan, menurut Jurius, FSI-MDI Director Enterprise business HP Indonesia,”Sumber daya itu cuma terpakai 30%-nya saja.”
Untuk itu, vendor TI seperti HP, lalu menawarkan fleksibilitas cloud computing untuk diterapkan di data center institusi. Mereka pun menggunakan istilah private cloud untuk menamai solusi yang mereka tawarkan, Meski sebenarnya penggunaan istilah ini menimbulkan perdebatan karena menentang hukum cloud yang tanpa kepemilikan infrastuktur,
Keuntungan yang ditawarkan dengan menerapkan komputasi awan ini serupa dengan keuntungan yang didapat lewat utility computing berupa fleksibilitas untuk meningkatkan atau mengurangi sumber daya yang digunakan menggunakan sumber daya yang ada dan kemampuan untuk pemulihan ketika terjadi kegagalan. Kemampuan ini biasanya dilakukan menggunakan sistem virtualisasi dan otomatisasi.
source tabloidpcplus.com
3 komentar :
mantap . . . visit www.dofollow00.blogspot.com
informasi yang update nih... makasih didot.... ^_^
.mkch dah mampir
.
. :28
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31
Posting Komentar
Terima Kasih